PeKA: Sasaran

Bisa jadi ada jutaan kasus seperti Raju di seluruh Indonesia, dengan skala yang ringan sampai dengan yang lebih parah. Sayangnya kasus-kasus semacam itu sering kali dianggap wajar dan biasa oleh masyarakat. Misalnya ada pemahaman bahwa bullying akan menumbuhkan karakter anak yang kuat dan tahan banting [Lihat Appendix E. Mitos seputar bullying]. Padahal seperti sudah dijelaskan pada uraian di atas, bullying justru akan merusak kepercayaan diri dan keyakinan sang anak terhadap nilai moral. Yang kita butuhkan adalah bukan seorang anak yang belajar bahwa si kuat boleh menindas yang lemah, tapi seorang anak yang bahagia dan percaya diri. Yang ketika meninggalkan bangku sekolah, sudah memiliki bekal keyakinan diri yang tinggi, sehingga mereka dapat mengatasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
Saat ini etika premanisme begitu merebak di negara kita di semua lapisan, mulai dari rakyat sipil sampai dengan aparat pemerintah. Perkelahian pelajar dan mahasiswa, pemerasan oleh aparat hukum dan parlemen, tumbuhnya organisasi massa yang terkait erat dengan kekerasan, sudah menjadi pemandangan yang sangat biasa. Mungkin salah satu penyebabnya adalah lemahnya pembangunan karakter manusia yang beretika di negara ini terutama di lingkungan sekolah.
Gerakan Peduli Karakter Anak (PeKA) ini dibentuk dari keprihatinan melihat semakin menjamurnya sekolah yang mengutamakan kurikulum akademis namun belum memberikan porsi yang besar dalam pengembangan karakter siswa. Mengingat begitu besar dan luasnyanya bidang pengembangan karakter, maka PeKA akan memfokuskan dalam pencegahan dan penanganan bullying.
Sasaran dari PeKA adalah :
· Pemerintah, pihak sekolah, siswa dan orangtua memiliki pemahaman utuh mengenai bullying
· Pemerintah dan pihak sekolah memiliki kebijakan dan prosedur standar mengenai bullying, dan menerapkannya ketika ada kejadian bullying.
· Siswa dan orangtua mengetahui kebijakan sekolah mengenai bullying dan memahami prosedur penanganannya.
· Tidak hanya menolong korban tapi juga mencegah terjadinya korban dan juga menolong pelaku

at 3:11 PM  

0 comments:

Post a Comment